Home / Uncategorized / Video Viral Matahari Jatuh, Guru Besar IPB Jelaskan Sebab Langit Merah Siang Hari

Video Viral Matahari Jatuh, Guru Besar IPB Jelaskan Sebab Langit Merah Siang Hari

Video viral langit memerah pada siang hari, yang diklaim terjadi di Aceh beberapa waktu lalu. Narasi yang turut beredar adalah matahari jatuh.

RAMAI perbincangan tentang video pendek yang memperlihatkan langit memerah pada siang hari, yang diklaim terjadi di Aceh beberapa waktu lalu. Narasi mengenai matahari jatuh turut beredar bersama video viral itu dan memicu kebingungan di tengah masyarakat.

Guru Besar Fisika Teori IPB University yang juga pengampu mata kuliah Optik dan Fotonik, Husin Alatas, mencoba memberikan penjelasan ilmiah di balik fenomena langit memerah tersebut. Dia menerangkan tentang macam-macam hamburan cahaya di atmosfer yang membuat warna langit berbeda-beda.

Husin memulainya dengan kondisi langit yang biasanya berwarna biru. Penyebab warna ini adalah cahaya matahari mengenai molekul udara yang ukurannya sangat kecil dibanding panjang gelombangnya, sehingga terjadi hamburan Rayleigh. “Dalam proses ini, cahaya biru dengan panjang gelombang kecil lebih banyak terhambur,” kata Husin melalui keterangan tertulis pada Kamis, 4 September 2025.

Hal itulah yang menyebabkan langit terlihat biru pada siang hari. Namun, ketika matahari terbit atau tenggelam, langit cenderung tampak merah-jingga. “Posisi matahari yang berada di bawah ufuk membuat cahaya merah dan jingga, yang tidak banyak terhambur, lebih dominan terlihat oleh pengamat,” katanya.

Husin juga menjelaskan, selain hamburan Rayleigh, ada pula hamburan Mie yang terjadi bila partikel penghalang cahaya berukuran lebih besar, seperti aerosol atau droplet air. “Hamburan Mie menyebabkan cahaya terhambur merata untuk semua panjang gelombang. Inilah alasan awan terlihat putih, meskipun langit berwarna biru,” ujarnya.

Dalam kasus video viral tersebut, jika benar diambil pada siang hari, kemungkinan besar atmosfer mengandung konsentrasi tinggi aerosol atau debu halus. Husin menunjuk contoh adanya partikel polusi, asap kebakaran, atau debu vulkanik.

“Partikel-partikel ini dapat menyerap cahaya biru dan ungu serta lebih banyak memantulkan cahaya merah dan jingga,” katanya. “Kombinasi penyerapan selektif dan hamburan Mie membuat langit tampak merah meskipun matahari masih tinggi.”

 Itu sebabnya, Husin menampik narasi matahari jatuh yang menyebar di masyarakat. “Matahari adalah bintang dengan volume 1,3 juta kali bumi dan radius 110 kali radius bumi. Jaraknya sekitar 150 juta kilometer dari bumi. Jadi, mustahil matahari jatuh ke bumi,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *